Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan ketersediaan stok pasokan pangan pada awal tahun 2024 di Jakarta dalam kondisi cukup. Masyarakat diimbau tidak perlu melakukan pembelian secara berlebih.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, Pemprov DKI Jakarta terus melakukan upaya menjaga ketersediaan pangan dan pengendalian harga pangan dengan menjaga pasokan.
Upaya yang dilakukan di antaranya, melalui pertanian perkotaan dan kerja sama antardaerah, mengurangi permintaan pasar serta mempermudah akses pangan melalui kegiatan Sembako Murah dan Pangan Murah Keliling.
Pemprov DKI Jakarta mengawali rangkaian kegiatan Sembako Murah Pemprov DKI Jakarta di Kantor Kelurahan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (15/1) dan dihadiri langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Kegiatan ini juga dalam rangka meningkatkan akses masyarakat dalam mendapatkan bahan pangan berkualitas dengan harga terjangkau.
“Kegiatan Sembako Murah merupakan salah satu upaya Pemprov DKI Jakarta dalam rangka stabilisasi harga pangan awal tahun 2024. Kegiatan ini akan dilaksanakan berkelanjutan di Kantor Lurah lainnya,” ujar Eli, Senin (15/1).
Eli menjelaskan, perkembangan harga pangan tingkat eceran di awal tahun 2024 dibandingkan bulan sebelumnya untuk komoditas hortikultura mengalami penurunan 10,46 sampai 17,46 persen. Sedangkan komoditas daging ayam, daging sapi, telur, gula pasir dan minyak goreng relatif stabil.
Dia menambahkan, upaya pengendalian harga pangan akan berpengaruh terhadap nilai inflasi Provinsi DKI Jakarta yang di tahun 2023 sebesar 2,28 (yoy) lebih rendah dari nilai inflasi nasional sebesar 2,61 (yoy).
“Pencapaian pengendalian inflasi Provinsi DKI Jakarta merupakan hasil sinergisitas Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi DKI Jakarta dan dukungan dari Pemerintah Pusat,” tandas Eli.
Sebagai informasi tambahan, terkait kegiatan Sembako Murah Pemprov DKI Jakarta, masyarakat dapat membeli sembako dalam bentuk paket ataupun secara terpisah masing-masing komoditas, sebagai berikut :
• Paket sembako terdiri dari; beras lima kilogram, minyak goreng satu liter, gula pasir satu kilogram dan tepung terigu dua kilogram. Masyarakat cukup membayar Rp 100 ribu per paket.
• Komoditas terpisah (eceran);
~ beras empat kilogram dengan harga Rp 50 ribu (harga pasar Rp 55.600)
~ Minyak goreng merk FS dua liter dengan harga Rp 25 ribu (harga pasar Rp 31 ribu)
~ Gula pasir satu kilogram dengan harga Rp 15 ribu (harga pasar Rp 16.500).(fia/rls)